Pages

Sabtu, 03 Desember 2016

Pengalaman Training Pertama

Hai sahabat, hari ini pertama kalinya training di perusahaan yang saya masuki. Rasanya senang campur capek mengikutinya. Tapi beberapa harapan dari penjelasan yang diberikan oleh trainer softskill membuat saya jadi lebih termotivasi. Di awal saya kira akan cepat karena harinya saja hari sabtu, dan hari pertama. Menurut saya akan berlangsung dengan cepat, palin hanya model verifikasi dan perkenalan (kebiasaan dosen di kampus dulu). Tapi, ternyata langsung materi dan post test. 

Di saat pertama berkumpul lampu kuning langsung berbunyi. Berhubungan dengan jadwal masuk. Jadi, walaupun training, kita juga harus ketat. Jika kita masuknya terlambat, maka kita bisa dikeluarkan dari proses training. Secara logika, kalau masih training aja udah telat apa lagi nanti masuk kerja, Ya kan? jangan sampai molor terus. 

Lalu di jelaskan beberapa aturan yang tidak boleh dilakukan pada saat di dalam kelas. Hmm.. salah satu yang paling tegas juga adalah "No Cheating"... It must!!

Setelah waktu berjalan, mulai dari sesi perkenalan diri, hingga beberapa penjelasan tentang trainer yang melatih kami, ada sambutan bagian management kepada angkatan kami. Beliau menyambut kami berharap kami bisa memberikan performa yang baik bagi layanan Garuda Indonesia. Jangan menyepelekan atau sembrono dalam melayani customer. Karena pelayanan dari GI ini ingin menjadi pelayanan terbaik di Indonesia. 

Di Training yang pertama ini dijelaskan pertama mengenai kisah orang sukses dimana mereka tidak dengan masa lalu yang indah dalam hidup mereka. Namun karena pilihan yang mereka ambil dan tekad yang kuat dalam menjalaninya mereka menjadi orang-orang yang sukses bahkan menjadi penemu.

Inti dari pertemuan yang pertama ini mendorong kami semua selaku para peserta training untuk memiliki motivasi yang kuat ingin menjadi orang yang sukses. Tulisan dan perkataan kita tidak semudah dengan apa yang kita lakukan. Semuanya butuh perjuangan dan pantang menyerah. Beberapa pola juga di masukkan agar membuat kita sadar bahwa siklus pola itu memang terjadi. Tetapi tetapi tergantung apakah kita mau melakukannya atau tidak. Jika tidak ada tindakan maka semuanya sia-sia.

Quote saya siang itu adalah:

"HARAPAN AKAN ADA, JIKA KAMU BERTINDAK"

Ya, karena motto di atas juga berasal dari pengalaman real saya. Saya belum menjadi orang yang positif dan bertindak. Namun, proses demi proses saya alami, membuat saya harus belajar positif dan pantang menyerah. Pertama, saya tau dari melihat, mendengar, membaca. Tetapi bagaimana itu bisa menjadi pengalaman, karena itu terjadi di dalam hidup saya. Menurut saya, apa yang terjadi dalam hidup saya tidak lepas dari pengaturan Tuhan. Jadi, semuanya ini membawa saya belajar bersandarkan Tuhan saya agar pengalaman yang saya miliki ini sesuai dengan perintah-Nya. 

Beberapa penjelasan mengenai cara berbicara juga diberikan. Mulai dari Greeting, Pengetahuan kode daerah, Spelling, dan urutan yang harus di lakukan dalam menjawab call dari customer. Untuk reservasi. Semuanya berlangsung dengan lancar dan kamu harus belajar mencoba langsung reservasi tiket melalui call center. Belajar mendengarkan dan memperhatikan bagaimana mereka menjelaskan dan urutan-urutannya.

Saya jadi ingat, ada tugas untuk mengerjakan hal itu. Yaudah sampai di sini saja perjumpaan kita. 
Semoga sukses....

Kamis, 01 Desember 2016

Pengalaman Interview User 2 PT. Infomedia Solusi Humanika

Hai Sahabat..
Saya mau cerita nih, bagaimana interview ketiga saya di PT. ISH. Di interview saya yang ketiga ini bertemu langsung dengan Wakil dari GI. Beliau banyak bercerita mengenai GI.

Teman-teman saya baru sadar di interview kali ini ternyata ada persaingan juga dalam proses seleksi menjadi Call Center Garuda ini. Sebelumnya saya kira semua akan mudah saja untuk di terima di GI. Ternyata tetap ada babak seleksi hingga didapatkan orang-orang yang sesuai dengan permintaan Garuda. Ada rekan saya yang lolos hingga interview user 1, ternyata di interview kali ini dia tidak lolos. Entah mungkin kurang cocok dengan schedule nya atau hal lain. Tentunya ada penyeleksian yang ketat di proses ini. Jadi be prepared well sebelum kalian mengikuti interview, terutama persiapan dalam hal bahasa Inggris.

Oke, ngga usah terlalu lama bercerita langsung aja kali ya saya sharekan pertanyaan-pertanyaannya. Supaya teman-teman bisa persiapan terlebih dahulu dan lebih maksimal ketika di wawancara.

Petama, beliau memulai melihat beberapa berkas kita, dan hal-hal yang menarik akan di tanyakan. Seperti saya, karena saya pernah mengikuti sebuah pelatihan, maka beliau menanyakan seputar pelatihan yang saya ikuti. Mulai dari pelatihan apa? Apa saja kegiatannya? Impact apa yang saya dapatkan dari pelatihan itu? dan mungkin lainnya.

Kedua, beliau mulai menanyakan pengalaman apa saja yang membantu saya sesuai dengan bidang Call Center? Nah disini menguji keahlian berkomunikasi kalian.

Ketiga, apakah pernah melihat informasi mengenai Garuda? Pernah mengunjungi websitenya?? Informasi apa saja yang bisa di peroleh ?

Keempat, nah saya baru ingat, ternyata di awal-awal dia juga menanyakan backgroud pendidikan saya dan kemampuan apa saja yang saya miliki? Sepertinya beliau sangat ahli mengorek informasi atas dasar apa saya mau melamar disitu. Soalnya sekarang coba ya di logika, kalau saya jurusan IT dan capable di bidang tersebut, kenapa tidak masuk lowongan IT saja? kenapa saya malah masuk CC Airlines? kan seperti itu. Jadi, dengan jujur saya mengatakan udah agak lupa dengan coding-coding yang ada, cuman jika di pelajari lagi ya bisa (polos bego banget gak sih jawabnya). So persiapan yang baik ya kawan!!!

Kelima, Nah ini nih yang pasti ada dari peserta nomer 1 sampe saya ke-5 pertanyaanya adalah coba ceritakan dengan bahasa inggris, mengenai kota tempat tinggal Anda.
Lalu yang keenam, beliau menanyakan apakah ada pertanyaan? Nah disini kalian harus aktif bertanya, karena melalui hal tersebut pimpinan mengetahui jika Anda orangnya aktif atau tidak. Semakin aktif dan positif semakin bagus. Saya pun bertanya 3 pertanyaan kepada beliau. Dannnn taukah Anda, beliau menjelaskan dengan spesifik sehingga lama sekali saya di ruangan itu. Waktu keluar teman saya diluar sampai berkata, "lama banget to?"...

Nah, itu pengalaman dan beberapa pertanyaan yang diajukan ketika saya interview ketiga di PT. ISH. Saya berharap teman-teman yang mau mencari pengalaman terutama kalian yang fresh graduate juga boleh bersiap-siap dahulu agar interview dapat berjalan dengan lancar dan kalian pun bisa mencicipi bekerja di bidang yang kalian masukkan. Semoga informasi yang saya tulis ini bermanfaat buat teman-teman dan semoga cepat diterima kerja.

YEY!!!

Salam...

Lowongan Kerja AlertAsia Foundation


Yayasan ALERTAsia, as part of its Global Health Securities Partner Engagement project, a Global Health Security Agenda program, is seeking applicants to fill the following positions to assist one of its partners, the Surveillance Sub-directorate of the Center for Diseases Control and Prevention (Pusat Pengendalian Penyakit, P2P) of the Indonesia Ministry of Health, for its Field Epidemiology Training Program Secretariat in organization strengthening and field epidemiology workforce capacity building. The project is a multi year project with estimated completion on September 2020 through the award from the Global Health Division  of United States Center of Diseases Control and Prevention (US-CDC). 
Short Description on FETP
FETP (Field Epidemiology Training Program) established to address the shortage of skilled epidemiologist. FETP is an in-service and competency based training that require adequate and high quality field experiences. 
FETP Indonesia established in 1982 as a full year non-degree training program and become master program under the collaboration between P2P, Ministry of Health and University of Indonesia and University of Gadjah Mada. The ultimate goal of FETP is to strengthen human workforce in field epidemiology as outlined in Global Health Security Agenda and strengthen health system particularly surveillance and outbreak investigation. Currently 39 and 15 FETP students are doing their training at University of Indonesia and Gadjah Mada respectively. FETP Secretariat at P2P was established to coordinate, manage FETP activities and ensure that FETP graduates meets standard FETP competencies.

Please submit your application letter including current CV and salary history to hro@alertasia.org on one of the following positions:


1. Progam Officer, 1 position

POSITION TITLE     :   Program Officer for Field Epidemiology Training Program (FETP) Secretariat
REPORTING TO      :   FETP Director
OFFICE LOCATION Sub Directorate of Surveillance, Directorate General of Disease Control & Prevention
EMPLOYER             :  Yayasan ALERTAsia (ALERTAsia), Jakarta


POSITION SUMMARY:
An experienced Program Officer to oversee the implementation of FETP activities and the strengthening of the FETP Secretariat.
S/he will work mostly in administering the FETP Secretariat by working with the Sub Directorate of Surveillance. S/he will also be responsible for future program development in the FETP Secretariat. S/he will also have to provide support for the implementation of other programs.
S/he will also assist FETP Director in overseeing day-to-day office administrative and communication tasks at FETP Secretariat.


RESPONSIBILITIES:
  1. Program implementation, oversight and development
  • Assist the FETP Director in leading the implementation of the FETP strengthening and career pathways program
  • Organizes trainings, roundtables, networking events and other activities to achieve the goal of the FETP capacity building program
  • Works together with Sub Directorate of Surveillance staff for FETP future program development
  • Develops work plans, budgets and progress reports as required by ALERTAsia, donors and other partners
  • Manages the relationship with universities—key local partners in the program
  • Maintains relationships with current and potential funding sponsors and networks with other FETPs in order to create a network of field epidemiology units in which peer-learning and experience-sharing can occur
  1. Communication& Monitor and Evaluation
Contributes to Centre-wide public relations efforts and to knowledge dissemination and utilization, including participation in Public Health nationally and globally by:
  • Represents FETP Secretariat to government officials, funding sources, other partners, beneficiaries, and at conferences
  • Ensures monitoring and evaluation activities and reporting meet ALERTAsia’s and Sub Directorate of Surveillance standards, and are completed on schedule
  • Reviews and finalizes program reports
  1. Financial management and grant oversight
  • Responsible for implementing activities in accordance with project or activity budgets.
  • Consults with Finance and Accounting Manager regarding best practices for financial administration of project work
  • Develops and monitors the grant agreements and sub-agreements for project partners
  • Works with Resident Advisors and Business Official/Operations Manager to revise budgets, as needed
  1. Other
  • Assists in the implementation of other programs activities  in FETP Secretariat, as needed
  • Supports the FETP Secretariat Director in various administrative tasks

RELATIONSHIPS
  • Reports to FETP Secretariat Director
  • Coordinates closely with the ALERTAsia’s key project staff, Resident Advisors and the universities key personnel,
  • Provides support and interacts with the Surveillance Sub Directorate and other key program staff

QUALIFICATIONS:
  • An advanced degree in public health, preferably with focus on field epidemiology, or other related degree
  • 5+ years of experience managing aid development and/or civil society projects.
  • Previous experience or understanding of the field epidemiology training program.
  • Proven project management skills with experience managing multiple projects and/or working for a non-profit organisation.
  • Strong interpersonal skills and mentoring skills to work effectively with university partners and subordinates.
  • A track record that demonstrates energy and creativity, and the ability to successfully prioritize and manage competing priorities.
  • Demonstrated success in project planning, financial management, program monitoring, report writing, and identifying and procuring technical assistance. 
  • Excellent verbal and written communication skills, including public speaking and presentation skills.
  • Experience in data processing (Microsoft Word), spreadsheet (Microsoft Excel), E-mail, and Internet browser software.
  • Strong English skills (spoken and written).


2. Technical Officers, 2 positions

POSITION TITLE      :  Technical Officer for Field Epidemiology Training Program (FETP) Secretariat
REPORTING TO      :   FETP Director
OFFICE LOCATION :  Sub Directorate of Surveillance, Directorate General of Disease Control & Prevention
EMPLOYER              :  Yayasan ALERTAsia (ALERTAsia), Jakarta


POSITION SUMMARY:
An experienced Technical Officer to assist the FETP Director in the implementation of FETP projects’ activities.
S/he will work closely with the Resident Advisors and the FETP Program Officer in conducting the FETP activities. S/he will also have to monitor and evaluate the implementation.

OBJECTIVES:
  • To align FETP curriculum across the university
  • To improve the quality of FETP works
  • To strengthen FETP writing and communication skills

RESPONSIBILITIES:
1.      To align FETP curriculum
Review of FETP curriculum at the universities will be conducted by the USCDC team to identify strengths, weaknesses and improvement. Following the assessment, curriculum workshop will be conducted to share the results of evaluation and improve, and align FETP curriculum based on the recommendations.
2.      To improve the quality of FETP students’ field works
Strong field supervision and mentoring are keys components to improve the quality of FETP students’ field works.
  • National Field Supervisors workshop will be conducted to update and upgrade the knowledge and skills, mentoring capacity of Field supervisors to make sure they are able to provide adequate mentoring to the students.
  • Regional coordination meeting between field supervisors and university will be conducted at least once a year to evaluate the performance of students while in the field and to identify problems in the fields and its solutions
3.      To strengthen FETP writing and communication skills
  • National Scientific Epidemiology Conference (NSCE) will be conducted annually to improve the capacity of the students in scientific writing and communicate the findings of their studies. NSCE provide opportunity to the FETP students to share their experiences.

RELATIONSHIPS:
  • Reports to FETP Director
  • Coordinates closely with Resident Advisors and the universities key personnel,

QUALIFICATIONS:
  • An advanced degree in public health, preferably with focus on field epidemiology, or other related degree
  • Previous experience or understanding of the field epidemiology training program.
  • Proven data management skills with experience working baseline survey or similar.
  • Strong interpersonal and coordination skills to work effectively with university partners.
  • A track record that demonstrates energy and creativity, and the ability to successfully prioritize and manage competing priorities.
  • Demonstrated success in technical assistance, project planning, program monitoring, and report writing. 
  • Excellent verbal and written communication skills, including public speaking and presentation skills.
  • Experience in data processing (Office applications, SPSS, EPI Info, Access, etc.).
  • Strong English skills (spoken and written).


3. Administrative Officer, 1 position

POSITION TITLE      Administrative Officer for Field Epidemiology Training Program (FETP) Secretariat
REPORTING TO     :  FETP Program Manager
OFFICE LOCATION: Sub Directorate of Surveillance, Directorate General of Disease Control & Prevention
EMPLOYER             : Yayasan ALERTAsia (ALERTAsia), Jakarta


POSITION SUMMARY:
An experienced Administrative Officer to assist the FETP Program Officer in the implementation of FETP programs.
S/he will work closely with the FETP Program Officer in conducting the FETP activities. S/he will also assist the FETP Director in the administration of FETP Secretariat. 

RESPONSIBILITIES 
1.      Under the direct supervision and management of the FETP Program Officer, the Administrative Officer will be responsible for the project administration in line with the Ministry of Health and ALERTAsia standards and regulations.
2.      The Administrative Officer will work closely with all members of the FETP Unit and consult with relevant ALERTAsia officers.
3.      Responsible for the day-to-day administration of project activities and for the facilitation of the exchange of information between related stakeholders in the project implementation process.
4.      Specific responsibilities and tasks are described as follows:
  • Support developing work plans of the FETP in line with project management regulation of the Government and ALERTAsia.
  • Provide administrative support and logistical support; assist the Program Officer in administering the use of project inputs; manage project assets.
  • Prepare agreements with designated cooperating agencies and sub-contractors, and in monitoring implementation of these agreements;
  •  Assist in collecting data and information and in organizing and drafting project management reports including quarterly and annual report, and organizing reviews and evaluation workshop, in collaboration with Sub Directorate of Surveillance, universities and ALERTAsia
  • Report to, and regularly update the Program Officer on progress, problems and constraints of project implementation;
  • Support project document translation; or provide interpretation services for the universities.
  • Other duties and responsibilities to be requested by the FETP Director or the Program Officer

QUALIFICATIONS 
1.      Bachelor degree in economics, public administration or a related field (a degree from public health is a plus).
2.      Broad knowledge on public administration reform and civil service in Indonesia, and working experiences on issues related to project activities.
3.      Hand-on experiences on project administration, inclusively on activity planning, reporting, progress monitoring, result evaluation
4.      Good interpersonal and team building skills
5.      Demonstrated capacity to take initiatives and achieve results
6.      Strong organizational and office management skills, with excellent computer skills
7.      Fluent in English (good at translation and interpretation)

Pengalaman Berbicara di depan Umum

Hai sahabat,

Malam ini entah mengapa disela-sela kesibukan yang ada, saya ingin menceritakan bagaimana pengalaman saya berbicara di depan umum. Namun yang ingin saya sampaikan bukan cerita saya, tetapi pelajaran yang saya dapat. Untuk beberapa kali selama kuliah atau di sekolah pasti pernah kan maju presentasi untuk menyampaikan materi. Nah, saya belajar beberapa hal dari pengalaman tersebut.

Di dalam kita berbicara di depan umum, saya mempelajari beberapa hal. Yang pertama, seseorang harus memperhatikan persiapan tentang judul/tema bahan yang akan di sampaikan di depan umum.
a. Membaca bahan secara keseluruhan. Di tambah dengan beberapa sumber lain sebagai referensi. Jika kalian membicarakan mengenai sebuah teori, sangat dianjurkan untuk mempersiapkan contoh nyata atau pengalaman dalam kehidupan sehari-harinya seperti apa.
b. Membuat beberapa poin penting yang akan disampaikan sehingga ditemukan alur yang tepat.
c. Menemukan inti poin dari materi yang ingin disampaikan. Sehingga walaupun kita lupa beberapa hal ketika di depan paling tidak kita tetap menyampaikan inti dari pembicaraan kita secara jelas. Hal ini membutuhkan cara penyampaian yang kuat dan tegas. Agar poin yang dibicarakan benar-benar sampai ke pendengar.
d. Berusaha untuk menghafalkan urutan materi yang akan disampaikan. Menghafalkannya bukan secara verbal saja tapi benar-benar di pahami dan dimengerti.

Yang kedua, memperhatikan cara penyampaian. Saya dahulu mengira hal ini tidak begitu penting karena masing-masing orang memiliki cara yang berbeda. Tetapi, ternyata saya salah. Justru malah hal ini penting bagi pembicara.
a. Berbicara dengan lafal yang jelas. Melalui pengutaraan yang jelas, membuat setiap pendengar dapat memahami isi dari pembicaraan kita. Hal ini juga bergubungan dengan persiapan kita dipoin satu tadi. Apabila kita tau dengan jelas inti poin nya maka kita pun akan jelas dalam melafalkannya. Biasanya pelafalan tidak jelas terjadi karena pembicara kurang yakin sehingga takut salah dengan apa yang ia ungkapkan.
b. Intonasi. Naik turunnya nada dalam bebicara juga penting agar materi bisa sampai ke pendengar (audience). Melalui beberapa penekanan pada sebuah kata, mengakibatkan konsentrasi pendengar berfokus pada apa yang kita bicarakan. Jangan salah, menurut survey manusia hanya bisa konsentrasi dalam mendengarkan dalam durasi kurang lebih 3 menit. Maka dari itu perlu ada perbedaan intonasi agar mereka kembali fokus.
c. Interaktif. Milikilah konsep bahwa pendengar tidak selalu fokus dengan apa yang kita bicarakan. Jadi, perlu interaktif seperti memberikan beberapa pertanyaan singkat, lelucon jika memungkinkan, atau cerita nyata mengenai fakta yang sering terjadi. Hal ini akan membuat mereka lebih fokus dan tertarik dengan pembicaraan kita. Untuk menjadi interaktif tidak mudah. Maka dari itu perlu berlatih dan memiliki kemampuan untuk memahami keperluan kepada siapa kita berbicara.
d. Sesuaikan keperluan pendengar dengan inti yang akan kita sampaikan. Jika menyampaikan kepada umur yang lebih dewasa tentunya poin yang kita sampaikan harus lebih luas dan nyata. Jika kepada anak-anak bisa lebih seru dan jelas. Jika kepada lansia bisa perlahan tapi pasti.

Yang ketiga, perhatikan waktu dalam penyampaian materi. Jika memang dirasa latar belakang perlu disampaikan panjang lebar pun tidak mengapa. Asalkan hal itu mempermudah pendengar memahami isi yang akan di sampaikan. Ingat, waktu terus berjalan. Manusia cenderung mau didengarkan bukan mendengarkan.

Yang keempat, berikan kata-kata support atau dorongan agar setiap pendengar bisa menerima setiap poin yang kita sampaikan dengan positif. Apabila mereka mendapatkan sesuatu yanb positif ini akan lebih membantu mereka dalam menyerap dan menerapkannya di dunia nyata. Penyampaian teori pun akan lebih mudah masuk pe audience apabila kita memberikan kata-kata dorongan.

Untuk step-stepnya seperti biasa di dalam menyampaikan sesuatu bisa dibuat mulai dari latar belakang, isi, kesimpulan. Melalui sering berlatih hal-hal ini saya berharap teman-teman bisa semakin pandai berbicara di depan umum.

Semangat! ☺